3 Teknik Ini Akan Membantu Tulisanmu Digandrungi Pembaca Secara Instan!

Saya yakin diluar sana, banyak penulis yang memberi nasehat kepadamu tentang bagaiamana cara menulis yang baik. Sama halnya dengan dokter yang memberimu nasehat soal pola makan yang benar dan olahraga rutin. Tetapi mengubah kebiasaan menulis (dan makan) hanya bisa berhasil jika kamu mengerti “Kenapa kamu melakukannya?”

Dan disinilah saya akan membantumu. Dengan menerapkan prinsip ini, saya bisa yakinkan kepadamu tulisanmu pasti akan mengundang lebih banyak pembaca.

1. Jika bisa menulis singkat, kenapa harus menulis panjang?

Kenapa ini penting? Pembaca adalah mahluk yang tidak pandai bersabar. Mereka akan nyerah baca tulisanmu sebelum sampai ke inti tulisanmu. Menambahkan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu, hanya akan membuat pembaca gelisah.

Kenapa kamu menulis panjang? Karena faktanya, menulis itu lebih mudah dibandingkan mengedit. So, banyak dari kita yang terpancing untuk menambahkan kata.

Bagaimana cara memperbaikinya? Edit. Hapus semua tulisan yang sifatnya hanya “pemanasan” . Lihat lagi detail yang ga perlu dan pengulangan yang membosankan. Saat mengedit, coba bayangkan kamu akan didenda 100.000 untuk setiap kata yang kamu tulis.

2. Tulis kalimatmu lebih pendek.

Kenapa ini penting? Kalimat yang panjang akan membuat pembaca berpikir terlalu keras untuk memahami apa maksud kalimatmu.

Kenapa kalimatmu terlalu panjang? Ide-ide baru akan selalu muncul saat kamu menulis kalimat. Dan mungkin kamu berpikir kalimat yang panjang itu keren.

Bagaimana cara memperbaikinya? Urai kalimat panjangmu menjadi beberapa pokok ide. Lalu hapus kata tidak penting.

3. Tulis ulang kalimat pasif.

Kenapa ini penting? Kalimat pasif menyebabkan kerancuan subjek. Dan ini membuat tulisanmu lebih sulit dipahami.

Mengapa kamu menulis kalimat pasif? Karena guru kita mengajari caranya. Dan jika kita merasa ga yakin dengan isi tulisan kita, biasanya kita akan menulisnya dalam kalimat pasif.

Bagaimana cara memperbaikinya? Coba definisikan siapa subjek dalam kalimat tersebut.
Contoh :
“Buku itu dibacanya dengan cara menandai setiap bagian yang menarik dengan spidol kuning.”
Menjadi :
“Dia menandai bagian yang menarik dalam buku dengan spidol kuning.”

Hanya 3 saja? Tenang, saya masih punya 6 rahasia lain yang tidak sabar ingin saya bagikan. Tunggu di tulisan selanjutnya! Takut ketinggalan update? Berlangganan saja update blog ini. Jika ada tulisan baru, pasti nanti otomatis ada pemberitahuan di emailmu.

Caranya, cukup isi emailmu di bagian kanan atas halaman ini :

Subscribe

CEO Inspirator Academy, penulis 6 buku, co-writer 17 buku artis, pengusaha, dan trainer.

Abu-Abu Dalam Selena dan Nebula Karya Tere Liye

Nyaris saya melewatkan tenggat waktu untuk meresensi Selena dan Nebula. Utang saya kepada Bang Tere Liye lah yang akhirnya menggerakkan saya untuk menulis ini di detik terakhir. Ya, saya berutang banyak kepada Bang Tere Liye…

Review Buku Orang – Orang Biasa – Andrea Hirata

Saya termasuk pembaca yang beruntung. Apa sebab? Saya mendapatkan novel bertanda tangan beliau langsung di Bangka Belitung.  Kamu bisa bayangkan sensasinya kan? Membaca karya penulis panutan di Bumi tempat dia melahirkan aksara aksara magisnya? Dan……

Diary Penulis Biografi –Klien Pertama Untuk Ghostwriter Pemula

Diary Penulis Biografi –Klien Pertama Untuk Ghostwriter Pemula Selamat malam writers! Ada yang unik minggu ini. Tak ada angin dan tak ada hujan, ada dua gadis mengontak saya untuk berdiskusi 1 pertanyaan yang sama. Satu…

Diari Penulis Biografi – Wujud Paling Tinggi Dari Cinta

Dalam tulisan saya DI SINI , saya pernah menuliskan bahwa hal yang paling saya syukuri dari menjadi co/ghost writer / penulis biografi adalah bisa bertemu sekaligus berinteraksi dengan banyak orang berilmu. Bisa face to face empat…

Dilan 1990 . Menulis Cerpen Atau Novel Based On True Story? Ini Resikonya!

Foto diambil dari sini Ketika membaca ini, apakah kamu termasuk salah satu dari 4.000.000 penonton yang sampai hari ini sudah menonto Film Dilan 1990? Atau baca novelnya? Sampai sekarang baik novel dan filmnya masih laris…

4 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *