LEGALISASI PROSTITUSI adalah SOLUSI

Saya adalah lelaki normal. Dan tentu saja, sesuai fitrahnya saya menyukai lawan jenis alias perempuan. Menanggapi wacana Pak Gubernur Jakarta Yang Terhormat, Bapak Basuki Cahaya Purnama dengan wacananya untuk melegalisasi prostitusi saya menganggap itu sebuah SOLUSI.

SOLUSI yang ngawur
SOLUSI untuk merusak bangsa dan generasinya
SOLUSI sesat pikir dan tidak memecahkan akar masalahnya.

Saya memang bukan ahli theologi. Namun dari kajian saya mengenai 3 agama samawi (Islam, Kristen, dan Yahudi), ketiganya sepakat dalam ajaran mereka bahwa praktek PROSTITUSI itu diHARAMkan (Saya tidak mengetahui apa agama Bapak Basuki Cahaya Purnama. Karena kalau dia memeluk salah satu dari 3 agama di atas, harusnya dia tahu bahwa agamanya saja melarang prostitusi).

Menjadi sangat wajar apabila ketiga agama tersebut mengharamkan prostitusi. Karena dampaknya bisa sangat merusak. Yang paling pertama dirusak, jelas kaum wanita (Memang sih prostitusi ada yang laki-laki juga. Namun mayoritas prostitusi objeknya adalah kaum hawa.) Jika kaum wanita suatu bangsa sudah rusak, maka hancurlah satu generasi bangsa itu. Kunci kokoh atau tidaknya suatu generasi itu ada pada kaum wanitanya. Karena wanita adalah sosok Ibu yang tidak pernah bisa digantikan perannya oleh laki-laki.

Mari sejenak kita bayangkan jika sampai wacana Pak Basuki Cahaya Purnama yang terhormat menjadi realitas. Maka hal inilah yang terjadi :

1. Beliau mengklaim, bahwa legalisasi prostitusi adalah sebuah solusi bagi prostitusi yang tersembunyi. Dengan adanya sentralisasi dan legalisasi, maka prostitusi tersembunyi bisa hilang dan terpusat.

Ayolah Pak Ahok, berpikir kritislah sedikit. Apa landasan Bapak bisa mengklaim demikian? Saya yang tidak sepintar bapak pun tahu bahwa kedua hal itu tidak ada korelasinya. Siapa yang menjamin, prostitusi tersembunyi bisa hilang dengan sentralisasi dan legalisasi?Buat saya, itu sama saja dengan efek smoking room. Memusatkan atau mengumpulkan orang yang merokok jadi satu dalam ruangan, IYA. Tapi menghilangkan orang yang merokok diam-diam dan sembunyi-sembunyi di sembarang tempat? Tidak harus menjadi gubernur terlebih dahulu untuk menjawabnya.

2. Jika prostitusi sampai dilegalkan, bahkan sampai dibuat sertifikasi untuk profesi yang terlibat di dalamnya. Yang akan terjadi adalah perusakan mindset tentang prostitusi. Bukan isapa jempol lagi, kalau profesi itu dilegalkan dan diakui, akan banyak anak-anak atau adik-adik kita tidak malu lagi mendeklarasikan cita-citanya menjadi pelaku prostitusi. Bagaimana jika suatu hari anak perempuan bapak yang mendeklarasikan cita-citanya menjadi seorang pelaku prostitusi? Bagaimana perasaan bapak? Tidak harus menjadi gubernur terlebih dahulu untuk menjawabnya.

Pak Basuki Cahaya Purnama yang saya hormati, saya pernah terjun menjadi relawan untuk mengajar di SD pinggiran utara Jakarta. Sebelum mengajar, saya memiliki ritual untuk menanyakan apa cita-cita mereka. Suatu hari saya mendengar dengan telinga saya sendiri pengakuan polos seorang anak perempuan kelas 5 SD.Anak SD : Pak, cita-cita saya ingin menjadi seperti Ibu saya.Saya : Apa pekerjaannya nak?Anak SD : Saya tidak tahu Pak, tapi Ibu saya selalu mulai bekerja pukul sembilan malam. Dan dia tiap kali pulang pasti dengan om-om yang berbeda. Mereka terlihat gembira. Dan besoknya pasti Ibu saya punya banyak uang.

Tidak perlu menjadi gubernur untuk bisa menebak apa profesi Ibu anak tersebut. Tapi Pak, ketika mendengar jawaban polos dari malaikat kecil tak berdosa seperti itu, hati saya hancur sehancur-hancurnya! Bahkan sampai sekarang bulu kuduk saya tidak pernah gagal untuk merinding ketika mengingat kisah ini. Tanpa perlu Bapak legalkan sekalipun, realita ini sudah terjadi di generasi kita. Bagaimana perasaan Bapak jika Bapak ada di posisi saya dalam kelas tersebut? idak harus menjadi gubernur terlebih dahulu untuk menjawabnya.

Pak Basuki Cahaya Purnama yang terhormat, saya memang rakyat biasa. Tidak sepintar Bapak dan tidak memiliki jabatan seperti Bapak. Tapi jika boleh saya analogikan kebijakan Bapak itu sama seperti ;

Bapak adalah seorang kepala sekolah, lalu Bapak melihat banyak dari murid Bapak yang mencontek saat ulangan. Lalu Bapak mengambil keputusan untuk membuat satu kelas khusus bagi para pencontek. Di kelas itu, semua siswanya boleh mencontek. Bebas untuk mencontek kapanpun dan dideklarasikan ke semua orang bahwa mencontek itu boleh, tapi dia harus masuk di kelas itu dulu. Silahkan jawab pertanyaan ini;

1. Apakah serta merta sekolah Bapak akan terkenal menjadi sekolah dengan siswa siswinya yang jujur?
2. Apakah serta merta di kelas lain populasi para pencontek menjadi habis karena mereka dengan sukarela masuk di kelas itu?
3. Apakah Bapak sebagai pemegang kebijakan akan didukung oleh wali murid, jajaran guru, dan kepala dinas sebagai atasan Bapak?

Sekali lagi Pak, tidak perlu menjadi gubernur untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Solusi terbaik saat ini menurut saya yang rakyat biasa dan tidak sepintar ini adalah pada pencegahan. Bagaimana Bapak dengan kekuasaan Bapak bisa menanamkan suatu value bagi generasi kita bahwa prostitusi itu haram. Bahwa prostitusi adalah suatu hal yang akan membawa kehancuran bagi satu generasi. Dan bahwa prostitusi adalah jalan tercepat untuk meruntuntuhkan kehormatan seorang wanita. Seorang Ibu. Jika dalam pemikiran setiap generasi kita sudah tertanam value itu, saya yakin Bapak tidak perlu repot-repot melegalisasi prostitusi. Prostitusi akan hilang karena tidak ada satupun orang yang menyentuhnya.

Ini adalah kegelisahan saya. Maaf saya terlalu banyak berkata-kata. Namun jika Anda masih punya nurani dan merasakan kesepahaman dengan saya, maka tolong bagikan kegelisahan saya ini ke sebanyak-banyak teman Anda. Dengan kuasa Tuhan, semoga kegelisahan rakyat biasa seperti saya ini bisa dibaca Bapak Gubernur DKI Jakarta, Bapak Basuki Cahaya Purnama.

CEO Inspirator Academy, penulis 6 buku, co-writer 17 buku artis, pengusaha, dan trainer.

Belajar Bisnis Dari Drakor Seru Abis

Sebagai penulis, melahap film dari berbagai genre adalah kebutuhan bagi saya. Membanjiri pikiran dengan ide ide baru, pembelajaran dan inspirasi dengan cara yang menyenangkan. Jadi itulah kenapa saya ga fanatik terhadap satu jenis genre film….

Transformasi Radikal Qyta Trans

Pandemi Covid 19 keras menghantam banyak lini. Wabah tentunya menyerang sisi kesehatan, namun ada sisi lain yang juga terhantam tidak kalah telak. Apalagi jika bukan sisi ekonomi. Semua pelaku usaha, mulai dari level kakap sampai…

Review Film Ghost Writer

    Ghost writer yang mereview film ghost writer. Akhirnya, setelah sekian lama bisa nge blog lagi. Dan, kali ini edisi khusus karena saya akan me review sebuah film. Karena biasanya untuk blog ini, review…

Cerita Dari Dirigen Oli Bekas

Cerita Dari Dirigen Oli Bekas Beberapa hari yang lalu mungkin teman-teman tahu bahwa saya menginisiasi donasi untuk membantu seorang anak bernama Latif. Sebuah video viral di social media memperlihatkan dia sedang dipaksa menyiram oli bekas…

Kios Untuk Ayah

Apakah benar hidup bermula di usia 40 tahun? Banyak sekali yang berkata kepada saya demikian. Bisa jadi ada benarnya, bisa jadi tidak berlaku bagi sebagian besar orang. Coba lihat sekeliling kita saat ini, apakah saudara…

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *