“Cinta (tidak hanya) Dalam Diam?”
Setelah buku kedua ku keluar, “Mencintai Tak Bisa Menuggu” di setiap curcol para pembaca baik lewat FB, Twitter, pas talkshow, siaran di radio, e-mail, pasti ada aja yang menanyakan bagaimana hukumnya memendam rasa. Menyimpan cinta yang sudah ada pada lawan jenis. Dan gimana sih gregetannya kalo si dia ga tau juga apa yang kita pendam.. Apa yang kita simpan untuknya? Selalu menggelora dan membara di dada.
Perasaan serba salah yang membatasi segala tingkah itu memang menyiksa. Padahal kan mencintai tak bisa menunggu.. Trus gimana donk?
Yap, kalo yang nanya ini berkelamin laki-laki.. Pasti jawabku satu.. “Datangi orang tuanya, LAMAR sekarang juga!”
Karena Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang lebih baik bagi mereka yang sudah saling jatuh cinta kecuali pernikahan”.
Dan akan menjadi dilematis jika yang bertanya adalah wanita.. Ya masa iya, wanita harus datangi ke orang tua si cowo dan melamarnya.. Bukankah ada dogma yang berkembang di masyarakat kita bahwa :
“Ikhwan yang memilih, akhwat yang menentukan.”
Its kinda complicated for you Girls!^^
Dengan terbatasnya ilmu yang aku miliki saat ini, aku mencoba memberikan solusi buat para wanita yang sedang dalam posisi “diam” ini. Jadi maaf jika solusi dari orang awam ini kurang berkenan di hati kalian..
Ada dua teladan yang kita bisa cermati baik-baik tentang jalan keluar Cinta Dalam Diam ini.
Yang pertama adalah kisah cinta Fatimah binti Muhammad SAW. Sebuah kisah yang dapat melatih para perempuan untuk senantiasa teguh menjaga kesucian hatinya. Dia mencontohkan mengenai kisah “cinta dalam diam” sesungguhnya. Membiarkan Allah menjadi spasi sekaligus Hakim maha Adil yang akan memutuskan kemana cintanya kan berlabuh.
Tak ada seorang mahluk pun ia ceritakan tentang cintanya selain kepada Allah. Dia memilih untuk menanggung resiko menanggung beratnya himpitan rasa yang ia simpan rapi dalam sudut ruang hati.
Kisah cintanya pada Ali tidak pernah ia sampaikan kepada Ayahnya. Dia tidak meminta ayahnya untuk mentaarufkan dirinya. Dia memilih untuk diam. Namun, in the end Skenario Allah memang terbukti terbaik kan?^^
Dan yang kedua adalah sebuah kisah dari Ibunda luar biasa pendamping sang Baginda.
Siapa lagi jika bukan dari Ibunda Khadijah r.a . Dia memilih untuk menyuarakan rasa cintanya. Memang tidak secara langsung kepada Rasulullah, namun melalui perantara temannya Nafisah Binti Munabbih agar Rasulullah segera melamarnya.
Nah lho, ternyata Islam memang tidak mengharamkan wanita untuk berinisiatif duluan kan? Yang tidak etis itu jika cara penyampaiannya secara langsung. Girls, kalian bisa sampaikan itu kepada seseorang yang kalian anggap mampu menyampaikan rasa kalian kepadanya. Tapi niat harus tetap lurus dan dijaga. Bahwa spasi tetap ada, yaitu Allah SWT.
Sisi positif pilihan yang kedua ini adalah tertutupnya tabir setan melalui jalan fitnahnya. Yaitu menjauhkan PeHaPe buat para wanita. Apalagi kalo masih lemah imannya. Dengan proses seperti ini akan ada ketegasan antara Iya dan Tidak! Tidak ada lagi area abu-abu. Jawaban yang menggantung, itu masuk ke area “Tidak”. Karena jawaban menggantung hanya dikeluarkan oleh para laki-laki yang kejantanannya masih diragukan. #Ups
Yang pasti sih No More Stalking, No More Secret Admirer, No More FrenZone, No More Bantuin Skripsi Zone, No More Temen Nonton BioskopZone, dan Temen CurhatZone..
Hm… Wanna Try? ^^
“Karena jatuh cinta yang paling menyakitkan, adalah jatuh cinta yang dilakukan diam-diam.”
~Raditnya Dika~
Ustadz Anis Matta menjelaskan Islam adalah agama kemanusiaan. Sebab itu pula nilai-nilainya selalu ramah dan apresiatif terhadap semua gejolak jiwa manusia. Dan sebab cinta adalah perasaan kemanusiaan yang paling luhur, mengertilah kita mengapa ia mendapat ruang sangat luas dalam tata nilai Islam.
Yap, pilihan ada di tanganmu sekarang.. Siapapun bisa memulai memegang bola. Tidak terbatas pada laki-laki. Namun juga kalian para wanita yang dibekali dengan senjata bernama emansipasi juga bisa memulai inisiatifnya..
Betul sekali! Ilmu yang teman-teman baca kali ini masih cetek sekali. Ilmu cetek dari seseorang yang bahkan masih dalam proses memantaskan dirinya. Tapi semoga ini bisa membantu memberikan secercah cahaya jalan keluar pertanyaan menggantung di hati temen-temen semua.
Namun jangan khawatir,, Untuk menjawab hal seperti ini, Rumah Inspirasi punya pakarnya! Adalah mereka Riant Raafi dan Amalia Dian yang telah menyempurnakan agamanya di usia yang sangat muda! Proses taaruf, nikah, cinta, dan seputar memendam rasa akan mereka beberkan LUNAS dalam Training Red Carpet For Success by Rumah Inspirasi Academy .
Training Red Carpet To Success
Minggu, 26 Mei 2013
Pukul 09:00 – 17:00
Di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat
Investasi hingga 20 Mei hanya 99ribu. Setelah 20 mei menjadi 149ribu
Pendaftaran dan Info lebih Lanjut :
Vidya : 087875822286
Firsta : 083830504467
Atau Mention twitter @RumahInspirasi_
15 comments
mantaf banget mas, tq
Wow…mantap mas artikelnya bisa dijadikan referensi jika yang tanya seorang wanita,makasih n salam kenal
I like your post its good…
iyah benar, wanita hny bs diam. g boleh trbawa jaman. sadar sadaaaarrrr *gethok kepala
thx beud, post ny menegur bgt
suka bangettt
Reblogged this on Hamba Allah and commented:
Nah!!!! Harus tetap ada spasi, yaitu Allah SWT :))
Setujuuu!
Gmna klo kita mau melamar tp kta tdk tau dng perasaan si perempuan ?
Kenapa harus tahu perasaan si perempuan dulu? Dan bagaimana kita bisa tahu kalo kita tidak mencoba?
yang mau dilamar perempuan yang sperti apa dulu.. ?
klo sperti prempuan2 yg mampir ke artikel ini, insyaallah akan memilih org yg mengkhitbahnya dari pada org yg mmberi bunga dan kata2 sok perhatian..
yaa meskipun wajah masih harus jadi bahan pertimbangan..
Mantaap kali inspirasinya..
Sama-sama..
Saya termasuk wanita yang mengikuti jejak ibunda Khadijah. Alhamdulillah, telah 3 tahun kami menikah, semoga seterusnya selalu penuh sakinah, mawaddah wa rahmah. Aamiin.
menyetuh banget, tapi memang harus masih diam ..
Manfaatkan waktu penantian untuk senantiasa memantaskan diri. Bismillah, to be a nice Muslimah.