Duhai Hati
Sebuah puisi semalam untuk menyambut Hari Puisi~
#DuhaiHati maukah kau sekali ini saja membisikan ku dalam mimpi, di pintu mana dia kan datang dan berhenti untuk singgah dan abadi?
#DuhaiHati doa ini aku lafafdzkan dengan sebait sajak, tolong hentikan gemuruhmu sebelum ada hati lain yang retak
#DuhaiHati berikan aku petunjuk, di kotak mana kau siapkan tempat untuknya sang penghias ribuan mimpi?
#DuhaiHati bersimpuhlah kepadaNya, bukalah tiramu seluas engkau mampu, dan izinkan cahaNya menerobos pekatmu..
#DuhaiHati lelapkan aku dalam harapmu. Lenakan aku dalam setiap tasbihmu, dan bangunkan aku saat bidadari itu datang menghampirimu
#DuhaiHati bolehkah aku minta izin untuk menutup jendelamu sejenak.Agar tidak semua yang berhembus dari mata dapat memasukimu dengan leluasa
#DuhaiHati kepada siapa engkau kan mengadu, jika rindumu selalu setajam perdu dan terus membuka luka baru.
#DuhaiHati sampai kapan engkau bersembunyi?Sadarkah engkau Luka yang tergores disana takkan terjahit rapi dengan sendiri?
#DuhaiHati hentikan kelanamu sebelum terlanjur jauh. Sebelum kau mengaduh dan menyalahkan gravitasi karena kamu terjatuh..
#DuhaiHati jika harapmu terlalu tinggi, akankah kau memohon kepadaNya untuk menjagamu dengan hati-hati?
#DuhaiHati aku tak habis pikir mengapa engkau selalu menyalahkan jarak. Padahal engkau sendiri yang mundur dan memutuskan untuk berjarak
#DuhaiHati jurang yang kau buat sudah terlalu dalam. Aku tak ingin kau tenggelam dan karam. Cukuplah lembaran lama yang berakhir temaram
#DuhaiHati maukah engkau hanya mengajukan pinta dalam doa untuk dia yang benar-benar istimewa dan memujamu bagai raja?