Mencintai Itu Investasi

Mencintai Itu Investasi

“Picik sekali pikiranmu? Cinta ko disamain sama hal berbau komersil sih?”

Mungkin kamu yang baca judulnya udah buru-buru berpikir seperti itu. Hal itu wajar, apalagi kalo kamu belum membaca tulisan ini sampai habis. So, ga ada salahnya buat baca dulu posting ini sampai habis dan temukan jawaban dari rasa ingin tahumu.

Ini adalah definisi investasi menurut wikipedia : Investasi berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Sama, seperti yang kulakukan tempo hari saat memutuskan untuk menanamkan sebagian gajiku untuk mencicil emas. Ada harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Keuntungannya yaitu nilai uang yang aku tanamkan tidak turun tergerus inflasi. Ujung-ujungnya.. bisa buat modal nikah. #UHUK

 

Oke, fokus! Sekarang kalo kita hubungkan dengan perasaan mencintai.

Mencintai berarti menumbuhkan harapan. Dengan mencintai, kita menanamkan modal berbentuk harapan-harapan yang akan berbuah suatu hal yang menyenangkan kita di masa depan. Ada yang kita berikan disana, sebagai bukti bahwa kita mencintai.

Contoh paling simple dimana rasa mencintai menjadi investasi yang kebal RUGI. Mencintai Sang Maha Cinta. Mencintai dia yang menanamkan rasa cinta di hati kita. Kita mencintaiNya sebagai tanda syukur kita, sebagai bukti Taat kita. Namun di sisi lain, apakah ada harapan-harapan yang ikut menyertai?

PASTI ADA!

Aku mencintaiNya, karena aku berharap masuk surgaNya! Apapun harapanmu, bayangan surga pasti jadi alasanmu mencintaiNya. Atau bisa jadi, alasanmu mencintaiNya juga karena takut akan neraka Nya.

Nah! Sekarang kalo hubungannya sama pasangan gimana nih..

Seorang kawan pernah menceritakan padaku bahwa dia selama lima tahun ini memberikan rasa cintanya pada seseorang. Membumbungkan harapnya yang begitu tinggi untuk masa depan. Mengharapkan aku dan kamu menjadi kita.

“Aku mau ngomong dua kata sama kamu”

“Apa?”

“Aku cinta kamu!”

“Lho itu kan tiga kata?”

“Dua kata. Karena aku dan kamu itu satu..”

SKIP! Intermezo gombal tadi. Sampai mana kita tadi?

Ah, sampai seorang kawan yang sudah berinvestasi harapan setelah lima tahun lamanya. Nah! Di tahun kelimanya ini, dia justru dilanda badai krisis harapan hebat. Karena apa? Karena dia tak tahu mau dibawa kemana hubungannya. Dia dan pasangannya ternyata berbeda. (Ya iyalah kalo sama serem cyiiin.. Jeruk makan jeruk donk). Errr.. Maksudku beda agama.

Saat dia berharap harapan-harapannya menuju pelaminan terlaksana, di satu titik dia menyadari, hal itu MENTOK! So, apa yang terjadi? WUUUZZ! Dalam sekejap, logika mengalahkan rasa dan membuat rasa cinta nya turun drastis kepada pasangannya.

Sebenarnya itu bisa dicegah lho.. Kita dari awal udah bisa merasakan, wah ini nanti bakal runyam kalo diteruskan.. Daripada kamu jatuh semakin dalam… kenapa tidak kamu amputasi lebih awal. Sakit sih.. Tapi mending sakit kutil kan daripada kalo dibiarin jadi tumor..

Itu tadi tentang perkara pertama!

Lalu yang kedua, kadang jika kita menggantungkan harapan pada seseorang, munculah sebuah rasa bernama… “Rasa Takut Kehilangan”

Ngaku deh,,, kalo kamu melihat seseorang yang semakin lama dilihat dia semakin baik, semakin cocok, dan semakin membuatmu kagum, maka akan tumbuh rasa semakin takut kehilangannya. Wah, malah kadang-kadang ini bisa aja berbuah jadi tindakan-tindakan Irrasional. Kasus siska menurutmu karena apa? Karena takut kehilangan..

Rasa takut kehilangan. Ada “rasa” pada frase tadi. Sesuatu yang berasal dari perasaan seringkali melumpuhkan pikiran. Kamu gak akan bisa berpikir jernih kalau rasa takut kehilangan mengendalikan. Kamu akan melakukan apa pun, entah itu mengubah diri dan berusaha membuat diri menjadi sempurna, atau mengubah dia. Intinya biar dia gak pergi, bahkan gak jauh dari kamu. Hasilnya… dia bisa aja gak nyaman dengan perlakuan itu.

Ketika rasa takut kehilangan menyetirmu dengan segala tindakan gak logisnya, dia semakin gak nyaman, dan akhirnya benar-benar pergi.

Rasa takut kehilangan seringkali malah jadi kenyataan.

Banyak orang yang akhirnya berpisah sama orang-orang yang dia sayang cuma karena rasa takut kehilangan. Tapi ketika sendiri pun, rasa itu bisa datang lagi dan menghantui.

Takut kehilangan padahal memiliki saja belum. Hal ini sering banget terjadi pada mereka yang jatuh cinta diam-diam, mengagumi dalam bisu. Belum memiliki, bahkan kenal pun belum, tapi sudah berpikir terlalu jauh. Ujung-ujungnya… nyesek sendiri.

Hayolo.. ngaku aja deh.. Gimana nyeseknya perasaan kamu dulu pas kamu tau orang yang diam-diam kamu sukai  justru memilih orang lain.

Sms sms mesra nya sama siapa, nikahnya sama siapa..

LDR an nya ma siapa, ngelamarnya sama siapa..

Yang dikenalin ke orang tua siapa, yang dibawa ke KUA siapa..

Halah.. Ujung-ujungnya curhat strike again!

Bahkan pada tahap paling awal dua orang bertemu pun, rasa takut kehilangan bisa muncul. Misalnya pas sebelum kenalan, sering banget seseorang mikir, “Gimana nanti kalo dia gak mau? Terus kalo dia mau tapi gak bisa berlanjut dengan baik gimana? Gue harus mulai dari mana? Gue mesti gimana?”

Dari situ aja, bisa diliat kalau seseorang yang bahkan belum kenal pun bisa takut kehilangan.

Pada akhirnya Aku menyadari bahwa rasa takut kehilangan bukan ada karena kita memiliki. Tapi tumbuh bersama-sama dengan harapan untuk memiliki.

Dan semua diawali dengan terlalu berharap.

Mereka yang baik dalam menjaga hatinya adalah mereka yang berhasil mengendalikan harapan-harapan dalam dirinya.

______________

Nah, investasi perasaan harus diimbangi dengan investasi pengetahuan donk.. Investasi leher ke atas… Ada yang seru disini…

Yuk! Buruan gabung…

 ava rcos

 

CEO Inspirator Academy, penulis 6 buku, co-writer 17 buku artis, pengusaha, dan trainer.

Belajar Bisnis Dari Drakor Seru Abis

Sebagai penulis, melahap film dari berbagai genre adalah kebutuhan bagi saya. Membanjiri pikiran dengan ide ide baru, pembelajaran dan inspirasi dengan cara yang menyenangkan. Jadi itulah kenapa saya ga fanatik terhadap satu jenis genre film….

Transformasi Radikal Qyta Trans

Pandemi Covid 19 keras menghantam banyak lini. Wabah tentunya menyerang sisi kesehatan, namun ada sisi lain yang juga terhantam tidak kalah telak. Apalagi jika bukan sisi ekonomi. Semua pelaku usaha, mulai dari level kakap sampai…

Review Film Ghost Writer

    Ghost writer yang mereview film ghost writer. Akhirnya, setelah sekian lama bisa nge blog lagi. Dan, kali ini edisi khusus karena saya akan me review sebuah film. Karena biasanya untuk blog ini, review…

Cerita Dari Dirigen Oli Bekas

Cerita Dari Dirigen Oli Bekas Beberapa hari yang lalu mungkin teman-teman tahu bahwa saya menginisiasi donasi untuk membantu seorang anak bernama Latif. Sebuah video viral di social media memperlihatkan dia sedang dipaksa menyiram oli bekas…

Kios Untuk Ayah

Apakah benar hidup bermula di usia 40 tahun? Banyak sekali yang berkata kepada saya demikian. Bisa jadi ada benarnya, bisa jadi tidak berlaku bagi sebagian besar orang. Coba lihat sekeliling kita saat ini, apakah saudara…

16 comments

    kalo untuk takaran penulis yang akan terkenal eh ato sudah terkenal ya, ga seharusnya masih pake sumber terlebih definisi dari wikipedia deh. It’s not kredibel source :p

    Terima kasih atas komentarnya mba Andien..

    Awalnya saya mau mencantumkan sumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tapi urung saya lakukan karena nanti makna nya terlalu komersial.

    Saya bukan ahli ekonomi, apalagi investasi.jadi poin nya bukan ada di definisi nya. Poinnya ada di mencintai nya.
    Definisi itu hanya aku gunakan untuk memberi gambaran.

    Kalopun saya ilangin, toh itu ga akan mempengaruhi konten keseluruhan tulisan.

    Anyway, Terima Kasih..

    Dibagian mana saya menunjukkan hal tersebut “memalukan atau aib” ? Setelah saya baca, saya bahkan tidak menemukan adanya dua kosa kata tersebut dalam tulisan saya.

    “Terima kasih atas komentarnya mba Andien..

    Awalnya saya mau mencantumkan sumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tapi urung saya lakukan karena nanti makna nya terlalu komersial.

    Saya bukan ahli ekonomi, apalagi investasi.jadi poin nya bukan ada di definisi nya. Poinnya ada di mencintai nya.
    Definisi itu hanya aku gunakan untuk memberi gambaran.

    Kalopun saya ilangin, toh itu ga akan mempengaruhi konten keseluruhan tulisan.

    Anyway, Terima Kasih..”

    Kalo komen tersebut diatas yang anda maksudkan,, tunjukkan kepada saya dimana ada kata-kata “memalukan” atau “aib” nya?

    :)

    Hayolo.. ngaku aja deh.. Gimana nyeseknya perasaan kamu dulu pas kamu tau orang yang diam-diam kamu sukai justru memilih orang lain.

    Sms sms mesra nya sama siapa, nikahnya sama siapa..

    LDR an nya ma siapa, ngelamarnya sama siapa..

    Yang dikenalin ke orang tua siapa, yang dibawa ke KUA siapa..

    Halah.. Ujung-ujungnya curhat strike again!

    _________________________________________

    Bacanya benar-benar nyesek *uhuk..uhukk… (batuk. lol) 😀

    Assalamu’alaikum mas brili agung zaky yg biasa sy singkat BAZ,,maaf :)
    Oh iya mau nanya dkit,, tp sebelumnya tulisannya kena banget hehehe.. Kenalin sy yuyun(25 thn) Iya kadang sy ngerasain skt hati sndri karn berharap lebih terhdp pasangan sy,,berharap dy ngebales,,ternyata tdk,, sdh 1 stengah pacaran,selama itu hnya sy yg berjuang, sy yg mencintai,, sementara dy hny menerima dan menikmati,cuek,tak peduli dll.. Malas ksh kabar,tp klo sy ga boleh klo ga ngasih kabar,, Owooww jd itu baiknya gimana?? Sy lanjut atau stop ajah?? Pernah sy ngilang dy nyari,, sy jg pernah diputusin krn trlalu perhatian ktnya,tp seminggu dy balik lg.. Hehheheehe tolong bantu ya mas.. Terimaksh Wassalam..
    :)

    Tidak.. Iya Demi Allah dia tdk pantas..
    Smua cara sdh sy lakukan tp ga berhasil.. Kcuali istiqomah trs.. Wlwpun msh sdkit goyang,, sy akui sy kurang tegas.. Jd gimana mas,,kontak bbnya aku hpus sj,fb,twitt sy block? Ga usah ad komunikasi apa2 lg? Atau hafdapin aja kyk biasa.. Ga perlu hpus dan sebagainya.. Sy mau nunjukin klo sy kuat dr yg dy kira..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *