Mulailah Melangkah
Sesuai janjiku, bulan agustus edisi blog bulan ini adalah ‘Everything About Writing” . So, selama bulan ini, postingan blog ku ga akan jauh-jauh dari tema dasarnya, yaitu nulis nulis dan nulis. Walaupun nantinya ada satu posting yang khusus berbau Lebaran! Etapi ngomomg-ngomong soal lebaran, udah siap belum ditanya pertanyaan pamungkas yang udah ada sejak jamannya Cut Nyak Dien masih diospek? “Kamu kapan Nikah?” . Ya sabar deh ya buat kamu kamu kamu yang lebaran sudah dekat, tapi jodoh pun belum jua didapat.
Oke back to the topic! “Akooh pengen bet jadi penulis!! Tapi ga pernah tau gimana mulainyaaaah qaqaaaaa…”
Come on guys! Perjalanan untuk menjadi penulis selalu dimulai dari goresan pertama, atau kalo jaman sekarang menjadi ketikan pertama. Kalo kamu pengen jadi penulis tapi kerjaannya tiap hari nyinyirin orang di Twitter dan stalking terus Twitter nya mantan, tulisanmu ga akan tiba-tiba jadi dalam semalam kayak Candi di tipi-tipi. Langkah awal lah yang akan menentukan segalanya. Kalo di jabarin, begini cara mulainya :
1. Innamal amalu binniat ~ Mulai dulu dengan niat
Cek lagi ke dalam dirimu sendiri! Kira-kira apa sih niat kamu untuk menjadi penulis? Niatkanlah menulis untuk berbagi. Berbagi pengalaman, berbagi ilmu, dan berbagi manfaat untuk orang yang membacanya. Jangan pikirin tentang royalti dulu. Royalti mah itu efek samping kalo emang bukumu nanti layak baca di pasaran.
Cara ngecek niat nulis kamu itu gampang. Tanyakan pada dirimu sendiri sekali lagi,, “Kira-kira nanti yang pembaca dapatkan setelah baca tulisanku apa ya?” . Mulailah dari output effect nya.. Semakin banyak manfaat yang pembaca dapatkan dari tulisanmu, Insyaallah tulisanmu akan dipermudah jalannya dan proses penyelesaiannya.
Untuk semakin memperkokoh proses tulisanmu, cara ini juga boleh di coba.. Tuliskan action plan penulisan dan tempelkan itu di dinding kamarmu. Action Plan itu rencana harian menulis. Satu hari mau berapa lembar, kamu yang tentukan dan kamu yang harus menepati janjimu sendiri.
2. Melangkah, melangkah dan melangkah
Awalnya, semua orang pasti akan bingung mengenai gaya dan karakter penulisan mereka. Mau nulis gaya apa ya? Gaya Tori-tori rich crackers atau gaya goyang bang jali – nya Denny Cagur? Jujur awal-awal mulai menulis akupun mengalami hal yang sama. Baca buku Andrea Hirata, nulisnya jadi mendayu-dayu sendu. Baca bukunya raditya dika, tulisannya berubah jadi konyol mengarah ke mesum, baca buku nikah temen, hati menjadi tak karuan tak tentu arah :’(.
Anyway, itu wajar kok. Karena nanti sepanjang proses penulisan kamu nulis, kamu akan menemukan titik nyaman kamu. Gaya yang bisa kamu bilang “Ini gue banget!” . Dan untuk menemukan itu, butuh latihan yang konsisten! Mulai dari nulis apa aja, cerpen , puisi, cerbung, cergam, dan apapun itu. Jalani aja terus.
Ingat, ROMA tidak dibangun dalam satu malam..
3. Bagus tapi Instan? Tak ada!
Ga pernah ada kesuksesan nulis yang instan. Semua berproses secara alamiah ko.
“Tapi ka.. tuh para selebtwit tinggal copas twit mereka trus jadi buku deh.. Itu kan instan..”
Ketahuilah ki sanak. Buku yang diangkat plek jiplek dari twitter itu ga bakalan tahan lama. Awalnya mungkin iya, peminatnya banyak. Atau dikesankan banyak yang berminat bukunya dari akun twitter nya. Dan kemarin aku baru saja dari bazaar gramedia dan melihat buku-buku yang akhirnya diobral jadi 15.000 dapat tiga sebagian besar ya yang isinya twit-twit doank. Yang paling gampang bikinnya, yang paling gampang jadi rongsokannya.
Jalani lah proses sebagaimana mestinya. Mendingan proses nya yang berdarah-darah daripada prosesnya cepet tapi ujungnya cuma jadi penghias tong sampah.
Nulis di blog bisa menjadi salah satu alternatif yang paling di rekomendasikan saat ini. Kamu posting tulisan kamu di blog, trus kamu invite orang-orang buat ngebaca hasil karya kamu. Lebih bagusnya lagi, yang kamu invite juga mereka para penulis yang sudah mempunyai jam terbang tinggi. Dari situ kamu akan tahu kekurangan kamu dimana, dan kamu akan dapatkan masukan yang berharga untuk terus dan terus memperbaiki tulisan-tulisan kamu berikutnya.
Dan jangan lupa kalo kamu udah mulai nge-blog belajarlah berkomitmen dan konsisten mengisinya dengan tulisan-tulisan yang update. Jangan sampai posting pertama kamu saat Cinta Fitri seasons satu, posting ke duanya nunggu season lima! Nanti blognya bisa jadi butiran debu…
Oke,, itulah postingan pertama tentang menulis di bulan agustus ini. Next posting insyaallah akan lebih bermanfaat buat kamu kamu kamu yang pengen jadi penulis! Karena penulis di jaman sekarang itu Seksi!! (Terimakasih buat Rangga AADC yang sudah membuat kadar keseksian para penulis menjadi meningkat drastis) . Seksinya gimana? Baca lengkapnya di salah satu chapter di Buku Mencintai Tak Bisa Menunggu! Tersedia di toko buku seluruh Indonesia.