TBB : Trainer Beken Baru
Pernah dengar istilah OBB? Orang Beken Baru yang dipopulerkan oleh mas Yuswo? Jadi intinya ada segelintir orang yang mendadak merasa menjadi seleb. Ko bisa? Ya bisa karena mereka merasa sudah mempunyai banyak follower di Twitter dan kata-katanya selalu menuai banyak RT. Mereka merasa sudah (beneran) beken. Padahal ya itu cuma ilusi mereka aja. Toh, di dunia nyata mereka pada akhirnya bukan siapa-siapa kecuali yang memutuskan melanjutkan berkarya.
Nah, minggu lalu aku baru munculin istilah baru nih. Namanya TBB : Trainer Beken Baru.
Karena salah satu profesi ku sebagai Trainer, aku gatel ngangkat topik ini ke tulisan. Karena sedikit banyak tingkah TBB ini mencederai nama Trainer-Trainer lainnya.
Jadi belum lama ini seorang teman dari sebuah komunitas pecinta buku curcol padaku. Dia mau ngadain acara sharing tentang tulis menulis. Nah, rencananya dia akan mengundang seorang penulis muda yang baru aja ngeluarin buku perdananya nih. Kebetulan penulis ini trainer juga.
Dari awal temenku sudah menjelaskan bahwa acaranya ini non profit. Alias kegiatan untuk sharing biasa kepada kawan-kawan di komunitas. Wong namanya komunitas, ya sudah pasti itu volunteerism kan.
Begitu ia kontak si Trainer ini.. Sebut saja dia Bunga (Bukan Nama Sebenarnya). Karena dia seorang Trainer Wanita. Sampai mana tadi?
Oiya, begitu temenku ini kontak manajemennya Bunga (ciee, udah pake manajemen aja. Padahal beru kemarin ikut pelatihan jadi Trainer). Betapa kagetnya ia ketika disodorkan sebuah kontrak kerjasama yang kurang lebih isinya seperti ini; :
Fee : 5 juta per sesi.
Menu makananan : minimal Hoka-Hoka Ben*o atau sejenisnya
Minuman : Harus Pocari Sweat
Spesifikasi panggung : Harus ada lampu sorot diatas dan dibawah panggung.
Hotel tempat menginap : Minimal bintang 3
Jemputan : Harus naik mobil.
NGOK!!
Ga sekalian harus ada baby sister khusus kucingnya? Atau karpet merah dari mobil sampai ke panggung? Atau mungkin harus ada pengawal yang setia gendongin dia tiap kali naik turun panggung?
Sist! Lady gaga kayaknya kalah rempong deh dari kamu.
Lantas apa kontrak seperti yang Bunga ajukan itu salah?
Sama sekali ga salah kawan.. Hal itu sah-sah aja lho.. Karena memang salah satu keran rejeki seorang Trainer ya dari Undangan mengisi acara semacam ini.
Nah, yang salah adalah dia ga nempatin porsi kontrak itu ke wadah yang tepat.
Ini sudah jelas-jelas yang ngundang komunitas, dan bukan acara non profit. Jadi ya tahu diri sedikit lah. Komunitas itu anggarannya ga sebesar perusahaaan. Dan mereka disitu atas dasar sukarela, bukan untuk di gaji.
Kalo inget peristiwa ini jadi ingat pengalamanku beberapa tahun lalu ketika aku menjadi Host sekaaligus panitia acara seminar serupa. Dan kita beruntung mendapatkan Mas Iwan Setiawan sebagai pembicaranya.
Kredibilitas mas Iwan sudah tidak usah diragukan lagi. Beliau salah satu lulusan terbaik IPB yang sukses menjadi Direktur Nielsen di Amerika sana selama 10 tahun. Dan beliau rela meninggalkan semua kemewahan itu untuk kemudian menulis dan Berbagi. Buku pertamanya 9 Summers 10 Autumn bahkan sebentar lagi akan menghiasi layar lebar kita.
Apa dengan profil setinggi itu dia lantas langsung masang harga setinggi langit hanya untuk sharing?
GA LOH. Bahkan kita sampai terharu saat dia rela mengeluarkan uang dari dompetnya sendiri untuk biaya transportasi pesawatnya dri Jakarta ke Bali. Dan apa dia makannya harus Hokben? Kita udah tawarin dia untuk makan di Restaurant. Eh malah dia cuma mau makan lesehan pake nasi kotak bareng panitia. Yang bikin kita semakin salut, malam harinya justru dia yang mentraktir panitia buat makan malam di Restoran.
Keren? Banget.
Justru di mata kita, orang-orang besar low-profile seperti mas Iwan ini yang layak dijadikan teladan. Bukan trainer kemaren sore tapi lagaknya sudah kayak trainer dengan jam terbang 10.000 jam.
Padahal salah satu gurunya, yaitu kek Jamil yang sudah mempunyai jam terbang lebih dari 10.000 jam memberinya contoh untuk memisahkan mana jenis kegiatan yang kita dibayar sebagai seorang profesional, mana pula jenis kegiatan yang kita benar-benar harus berbagi didalamnya. Istilahnya cuma dibayar 2M (Makasih Mas) . hehehe
Tapi teman-teman tenang aja, ga semua trainer di Indonesia seperti Bunga. Bunga hanyalah segelintir trainer yang terjangkit virus TBB.
Terima Kasih.
(Nama sengaja disamarkan dan disembunyikan untuk menghinbdari adanya fitnah maupun ghibah.