Tiko ?
Saat ini sedang ramai kasus penghinaan Tuan Guru Bajang, seorang Gubernur NTB. Dan bernama lengkap KH. Lalu Gede Muhammad Atsani , Lc,. MPd.I.
Seorang hafidz quran sealigus cucu dari ulama besar asal Lombok Syaikh Zainuddin.
Gelar Tuan Guru Bajang bukanlah gelar sembarangan. Haruslah seorang ulama yang teruji keilmuannya yang bisa mendapatkan gelar tersebut.
Saya tahun lalu berkunjung ke Lombok untuk mengisi sebuah sesi training di Politeknik Pariwisata Lombok. Kebiasaan saya adalah bertanya kepada warga setempat, mulai dari dosen, supir taksi, pegawai hotel, penjual makanan, tentang kepemimpinan gubernur setempat. Ketika saya bertanya tentang TGB, jawaban seragam saya terima.
Penduduk setempat mencintai Gubernurnya.Sosok yang menjadi teladan dan panutan.
Hal yang semakin menambah kagum ketika secara langsung juga bertemu beliau di Bogor sekitar november tahun lalu. Dengan reputasi harumnya, beliau begitu humble dan down to earth. Sangat hangat dan bersahabat kepada anak bodoh macam saya.
Ketika saya membaca berita mengenai penghinaannya oleh seorang anak muda bernama Steven, kontan hati saya langsung mendidih. Dia benar benar melampaui batas.
Izinkan saya berbagi dari sudut lain mengenai TGB.
Gunernur NTB yang disebut “dasar pribumi” oleh Steven ini, mendapatkan pujian dari Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonominya tertinggi di Indonesia.
Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi NTB selama 2015 tumbuh 21, 24% . Jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4.79 % . Tidak heran jika Presiden kita dala banyak forum memuji TGB.
Mari kita tengok DKI Jakarta yang dipimpin oleh seseorang yang saya rasa tidak akan dipanggil “Dasar Pribumi” atau “Tiko” oleh Steven. Mengingat mereka memiliki banyak persamaan.
DKI Jakarta di tahun 2015 menurut data BPS hanya tumbuh di angka 5,88% .
Daerah yang dipimpin oleh seorang ulama “pribumi” tumbuh ekonominya 21.24% . Sangat jauh dibanding Jakarta yang dipimpin Pak Ahok yang hanya 5,88% !
Saya harus berterimakasih kepada Steven. Karena insiden ini membuat saya bisa mengenalkan seorang pemimpin muslim yang bersih dan berprestasi.
Jika Anda mau tahu, satu satunya Gubernur yang mendapat penghargaan dari Presiden karena pertumbuhan ekonomi provinsinya selalu di atas pertumbuhan ekonomi nasional juga seorang muslim. Beliau adalah Bapak Syahrul Yasin Limpo. Gubernur Sulsel. Yang bahkan selalu dapat Wajar Tanpa Pengecualin untuk hasil audit keuangannya oleh BPK. DKI Jakarta? Selalu dengan predikat Wajar Dengan Pengecualian. Beda kelas.
Saudaraku, kita tidak perlu bingung mencari sosok pemimpin muslim, bersih, dan berprestasi di Indonesia. Banyak!
Terimakasih Tuan Guru Bajang.