3 Teknik Menulis George RR Martin dalam Game Of Thrones Yang Membuat Pembaca Tergila-Gila

Quote 1

Saya sudah sering membaca review atau minimal orang membahas serial Game Of Thrones di social media sejak beberapa tahun lalu. Sampai 2016, semua review itu tidak membuat saya bergeming untuk menontonnya. Sampai suatu pagi di bulan Mei.

Pagi itu saya merasa kehabisan energi. Badan demam, kepala pusing, tenaga rasanya menguap entah kemana. Alhasil saya pun tergeletak di kamar tanpa bias berkutik. Tanda tubuh mulai protes dan menagih utang bedrest. Sambil bedrest, saya pun mengutak atik TV. Kebetulan di HBO On Demand, ada puluhan film dan seri film yang disediakan untuk bisa ditonton kapanpun.

Pandangan mata saya tertuju pada Game Of Thrones. Dari seasons 1-6. Tiap seasons ada 10 episode. 1 episode berdurasi 1 jam. Wow, total 60 jam ini film. Sebelum saya memutuskan untuk mencoba menontonnya, saya cek rating film ini di IMDB. You know what? Dari skala 1-10 , IMDB memberi rangking 9.5 ! Karena masih belum pecaya juga, saya cek Rotten Tommatoes, hasilnya… Pffuuuh 94%

IMDB RT

 

Jauh lebih tinggi daripada Captain America Civil War yang hanya mendapat rating 8,3 . Atau film favorit saya lainnya yaitu 3 Idiots dan PK yang masing-masing hanya mendapat nilai 8,4 dan 8,3. Sadis!

Akhirnya saya memutuskan untuk menonton film ini dari Season 1 Episode 1. Selanjutnya? Saya ketagihan.

Anyway, tulisan saya ini bukan ulasan Game Of Thrones. Saya hanya melihat dari sudut pandang penulis tentang apa yang bisa dipelajari dari film ini untuk para penulis. Penulis? Ya! Film ini diangkat dari seri buku A Song of Ice and fire karya George RR Martin. Seri novel yang sudah ditulis sejak 1991. Dan mengantar George RR Martin menjadi satu dari 100 orang yang paling berpengaruh di dunia saat ini. Sejak saat ini saya menganggap George RR Martin sebagai LEGEND! Jadi ini yang bisa diambil penulis dari Game Of Thrones :

 

Fiksi Terbaik adalah Yang Menyajikan Realita

quote 3

Dalam Game Of Thrones, tidak ada ceritanya yang ganteng dan baik selalu menang. Yang adil dan berani selalu mendapat apa yang mereka inginkan. George RR Martin mencoba menyajikan realita disini. Layaknya Es dan Api yang saling berkelindan. Tidak usah menunggu sampai season 1 selesai, kematian pertama yang ada dalam filmnya adalah kematian seorang jagoan, seorang pemimpin yang kuat, bijaksana, dan adil. Dan nyebelinnya, cara matinya sungguh tragis.

Karena menurut George RR Martin, dalam perang antara kebaikan dan kejahatan terlalu naif jika di akhir cerita pihak yang baik menang tanpa terluka. Tanpa kehilangan orang terdekatnya, tanpa kehilangan sahabat atau saudaranya.

Dan inilah yang membuat banyak pembaca dan penonton Game Of Thrones sebal. Ibaratnya, kami dibuat sayang dengan satu karakter tertentu, dan di episode selanjutnya karakter itu dibunuh atau mati. Cerita yang diangkat George RR Martin tentang kehidupan di sini tidak selalu manis. Sebaik apapun hidup kita. Setiap orang memiliki sisi baik dan sisi buruk. Mengalami nasib baik dan nasib buruk. Realita inilah yang membuat banyak penonton dan pembaca karya George RR Martin selalu menanti kelanjutan episode GoT dengan rasa deg-deg an dan tidak sabaran.

 

Buat Karaktermu Hidup Dalam Pikiran Pembaca

Jika saya ditanya, siapa karakter favoritmu dalam Game Of Thrones? Tanpa pikir panjang saya akan langsung menjawab Tyrion Lannister. Tyrion bukanlah sosok ksatria yang gagah berani dengan kuda putih. Bukan..

Tyrion Lannister adalah sosok orang cebol yang lahir dari keluarga kaya. Dia diasingkan dan dibenci dari kecil karena dianggap menodai keturunan keluarganya. Dan dia juga digambarkan sebagai sosok yang suka mabuk dan main perempuan. Bahkan dia membunuh ayahnya sendiri!

tyrion 2

Apa menariknya dari karakter itu? Trust me, sampai seasons 2, saya masih membeci karakter yang satu ini. Di seasons 3 dan seterusnya, kecerdikan dan kebijaksanaannyalah yang membuat dia banyak sekali mendapat tempat di hati penonton GoT, termasuk saya.

Tidak ada karakter yang dibuat sempurna di GoT . Secantik cantiknya atau seganteng gantengnya suatu karakter, selalu ada kelemahan yang menonjol. Seperti Nedd Stark yang sangat bijaksana dan adil namun terlalu naif mudah percaya kata orang. Ada juga Daenerys Targaryen yang sangat baik hati, cantik, namun keras kepala dan kurang berpengalaman. Atau Theon Greyjoy , seorang pengkhianat licik namun dungu tapi di akhir dia melakukan hal yang benar dengan menyelamatkan kehormatan keluarganya.

Semua karakter di sini hidup dan memiliki peran yang signifikan. Tidak ada karakter yang sia-sia. Bahkan tokoh paling antagonis seperti Joffrey Lannister dan Carsei Lannister pun tak dapat dilupakan pembaca.

 

Buat alur ceritamu tidak mudah ditebak

Quotes-Game-Of-Thrones

Tidak ada seorang pembaca yang bisa menebak akan dibawa kemana GoT ini. Semua penuh twist yang menjengkelkan karena sangat masuk akal. Di satu episode kita akan dibuat yakin bahwa satu pihak akan menang gemilang. Namun ternyata di episode selanjutnya dia dibunuh dan dikhianati. Di satu episode, penonton dibuat yakin dengan sebuah kisah cerita cinta yang nampaknya akan berakhir bahagia, di episode selanjutnya sang wanita yang sedang hamil ditusuk perutnya dan suaminya digorok lehernya.

No one knows!

Membuat twist memang terlihat mudah, namun membuat twist yang masuk akal sehingga penonton tidak merasa dicurangi itu butuh usaha keras. Nah, Film GoT ini memenuhi semua syaratnya. Semua twist yang dimunculkan di sini, semuanya masuk akal. Tidak ada yang tiba-tiba namun sudah disetting sedemikian rupa. Penonton tidak pernah dibiarkan untuk menarik nafas tenang berlama lama. Baru sedikit bernafas lega, maka akan muncul tense yang membuat jantung dipompa.

Tidak adanya alur yang rata akan membuat tulisanmu jauh lebih bernyawa.

 

Ah, satu lagi. Fans dari GoT disebut sebagai Brotherhood Without Banner. Dan saat ini saya adalah salah satunya.

Quote 2

 

CEO Inspirator Academy, penulis 6 buku, co-writer 17 buku artis, pengusaha, dan trainer.

Abu-Abu Dalam Selena dan Nebula Karya Tere Liye

Nyaris saya melewatkan tenggat waktu untuk meresensi Selena dan Nebula. Utang saya kepada Bang Tere Liye lah yang akhirnya menggerakkan saya untuk menulis ini di detik terakhir. Ya, saya berutang banyak kepada Bang Tere Liye…

Review Buku Orang – Orang Biasa – Andrea Hirata

Saya termasuk pembaca yang beruntung. Apa sebab? Saya mendapatkan novel bertanda tangan beliau langsung di Bangka Belitung.  Kamu bisa bayangkan sensasinya kan? Membaca karya penulis panutan di Bumi tempat dia melahirkan aksara aksara magisnya? Dan……

Diary Penulis Biografi –Klien Pertama Untuk Ghostwriter Pemula

Diary Penulis Biografi –Klien Pertama Untuk Ghostwriter Pemula Selamat malam writers! Ada yang unik minggu ini. Tak ada angin dan tak ada hujan, ada dua gadis mengontak saya untuk berdiskusi 1 pertanyaan yang sama. Satu…

Diari Penulis Biografi – Wujud Paling Tinggi Dari Cinta

Dalam tulisan saya DI SINI , saya pernah menuliskan bahwa hal yang paling saya syukuri dari menjadi co/ghost writer / penulis biografi adalah bisa bertemu sekaligus berinteraksi dengan banyak orang berilmu. Bisa face to face empat…

Dilan 1990 . Menulis Cerpen Atau Novel Based On True Story? Ini Resikonya!

Foto diambil dari sini Ketika membaca ini, apakah kamu termasuk salah satu dari 4.000.000 penonton yang sampai hari ini sudah menonto Film Dilan 1990? Atau baca novelnya? Sampai sekarang baik novel dan filmnya masih laris…

2 comments

Leave a Reply to Bambang Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *