Resign Dari Menulis
Resign dari menulis? Bulan ini saya banyak ketemu orang-orang luar biasa. Salah satu partner sekaligus mentor bisnis, suatu waktu pernah meminta izin untuk menghitung valuasi salah satu perusahaan yang saya miliki, Inspirator Academy. Hasilnya membuat saya cukup tercengang. 10 M! Belum sebesar tokopedia apalagi gojek, tapi bagi saya ini lompatan yang luar biasa. Kenapa? Karena saya 3 tahun lalu mendirikan perusahaan ini dengan modal hanya 200 juta. Berarti nilainya sudah meningkat 50 kali lipat atau 5000% dalam waktu 3 tahun!
Partner saya pun mencoba menjajaki kemungkinan untuk mengakuisisi perusahaan saya demi mulusnya langkah group bisnisnya untuk IPO. Dia berniat membelinya.
Dan kemarin, salah satu senior saya di HIPMI mengontak saya. Meminta CV dan menawari sebuah pekerjaan sebagai Associate Director di perusahaan NGO Internasional. Mau tau penawaran awal gaji pokoknya? 40 juta rupiah per bulan.
Mari kita berandai-andai. Andai saya ambil tawaran akuisisi salah satu perusahaan saya,estimasi saya akan mendapat sekitar 4 M sebagai pemilik saham mayoritas. Well, uang itu bisa saya depositokan atau saya belanjakan saham beberapa perusahaan start up. Lalu saya menerima pekerjaan di NGO tersebut dan mendapatkan gaji 40 juta / bulan.
Saya masih bisa menulis, saya punya lebih banyak bisnis (sebagai komisaris saja tentunya) , gaji tetap di multinational company, jalan-jalan dibayari perusahaan.
What a beautiful life!
Apakah saya akan mengambil keputusan untuk “hijrah” ke sana?
Saya sudah menjawab tidak pada teman saya tersebut. Inspirator Academy saat ini ga saya jual. Dan saya juga ga mengambil tawaran pekerjaan dari teman saya. Dengan melepas Inspirator Academy saya memang masih bisa menulis, tapi pada akhirnya yang saya lakukan untuk diri saya pribadi. Saya tidak melakukan apapun untuk kepentingan bersama yang lebih besar.
Sound stupid?
Saya memang memilih menjadi bodoh. Tak apa saya bodoh, namun saya masih bisa memperjuangkan visi hidup saya. Tak apa saya bodoh, namun saya bisa mengantarkan lebih banyak calon penulis menjadi penulis. Tak apa saya bodoh, namun saya bisa memberikan dunia yang lebih baik bagi para penulis. Memberikan sumbangsih dalam dunia kepenulisan agar penulis semakin berdaya dan mendapatkan kesempatan lebih mendapatkan rezekinya.
Yeah, Im a stupid and proud writer!
Brili Agung
CEO Inspirator Academy, Penulis
3 comments
You’re the best Mentor!!
Inspirarif mas. Penting untuk mengejar visi misi. Saya ingin sekali belajar nulis buku dari mas langsung.
Apakah bisa?
Siapp Bantuuuu