Belajar Bisnis Dari Drakor Seru Abis
Sebagai penulis, melahap film dari berbagai genre adalah kebutuhan bagi saya. Membanjiri pikiran dengan ide ide baru, pembelajaran dan inspirasi dengan cara yang menyenangkan. Jadi itulah kenapa saya ga fanatik terhadap satu jenis genre film. Film Indonesia, Hollywood, Thailand, India, bahkan Korea saya lahap. Dan saya bisa menyebutkan satu judul film favorit saya dari masing-masing genre. Dari sisi tema juga sama. Mau action, family, drama, thriller, horror, dan komedi pun saya lahap.
Dan saya sangat jarang mereview film kecuali film itu meninggalkan kesan yang dalam bagi saya. Ditambah, sekarang banyak yang sedang WFH dan punya lebih banyak waktu luang untuk belajar bisnis. Belajar bisnis ga selalu dengan baca buku atau ikut seminar. Dari nonton drakor pun bisa. Saya sudah membuktikannya.
Judulnya, Itaewon Class!
Saya cukup pilih pilih dalam memilih film. Sebelum nonton, saya akan cari reviewnya dulu, baru memutuskan akan nonton atau ngga. Dan saya ga terlalu suka nonton film yang terlalu mainstream. Itulah kenapa sampai sekarang saya ga nonton DoTS atau yang lagi nge hits Crash Landing On You. Karena setelah baca reviewnya, lebih banyak muatan dramanya.
Oke, kembali ke Itaewon Class.
Kenapa saya memutuskan nonton drakor ini lantas tergila tergila sampai mampu menyelesaikan 16 episode dalam waktu kurang dari 24 jam? Ini alasannya.
- Tema cerita yang sangat relate buat saya. Nyambung banget. Jadi secara garis besar ini adalah cerita balas dendam seorang anak lulusan SMP yang pernah dibully dan bercita-cita jadi kaya raya. Dia berjuang membangun imperium bisnisnya dari warung kecil hingga jadi imperium.
- Saya banyak mendapat insight tentang bisnis di sini. Dipaparkan dalam alur yang sangat ciamik, tentang konsekuensi ketika kita memilih bisnis yang hanya profit oriented atau people oriented. Banyak adegan adegan nge jleb yang emang kejadian di dunia sehari-hari pebisnis. Tentang memecat karyawan, membuka franchise, ditipu partner, dan banyak lagi yang membuat saya betah melek berjam jam nontonin ini.
- Soundtrack yang sangat earcatching. Film ini saya akui memiliki soundtrack yang asik di telinga. Sebelumnya, saya ga pernah memasukan satupun lagu korea dalam playlist Spotify. No, saya ga suka boyband atau girlband manapun. Tapi karena film satu ini, saya masukin satu lagu korea berjudul “Start Over” dari Gaho. Sampai saya searching liriknya dan puterin.
Part lirik favorit saya :
원하는 대로
다 가질 거야
그게 바로 내 꿈일 테니까
변한 건 없어
버티고 버텨
내 꿈은 더 단단해질 테니
다시 시작해
Artinya cari sendiri ya…
- Penulisan script yang nyaris sempurna! Dari sisi penulisan script ga perlu ditanyain lagi. Sebelum siangkat film, komik Itaewon Class udah punya pembaca banyak banget. Hampir ga ada plot hole di dalamnya. Dan KARAKTERISASI YANG JUARA! Tidak ada karakter yang dibuat dengan percuma. Semua memiliki peran penting dalam cerita. Tidak ada karakter yang bocor! Semuanya memiliki kedalaman persona yang unik dan otentik. Pun dengan akting pemerannya. Park Seo Joon lihai memaikan karakter Park Sae Ro Yi. Kim Da Mi sangat badass memainkan Jo Yi Seo . Dan Yoo Jae myung sangat sadis memerankan Jang Dae Hee. Cast nya patut diacungi jempol. Pertumbuhan karakter dari episode ke episode juga memorable. Di awal episode saya ngefans sama Oh Soo Ah (Kwon Nara) , namun di akhir cerita hati saya berpaling ke Jo Yo Seo (Kim Da Mi).
Udah, percaya sama saya. Kalau kamu mau belajar bisnis dari level warung sampai jadi Corporate, nonton Itaewon Class!
Ah, satu lagi. Gara-gara film ini, saya terpaksa harus memasukkan Korea di bucket list saya sebagai negara yang harus saya datangi. Cuma biar bisa foto di depan Kedai DanBam di Itaewon.
Insyaallah di musim pandemi ini, saya akan sering berbagi inspirasi dalam pandemi dengan series #SemiPascaPandemi di briliagung.com dan Instagram @BriliAgung.
Purwokerto, 04 April 2020