Berbagi Ga Pernah Rugi
Banyak trainer mengeluh, kenapa orderan training yang berbayar mahal jarang datang?
Atau, ko susah banget ya ngumpulin peserta training public?
Selain faktor teknis, saya yakin salah satu faktor non teknis juga berperan di sini. Salah satunya adalah faktor berbagi. Alias give!
“Tapi kan saya sudah sering epos mas.. Ngasih training gratis pun sering!”
Hehehe, beneran itu epos? Coba cek kembali niatnya. Kadang niat yang ga lurus pun berpengaruh banyak terhadap efek hasil. Kalo niatnya udah lurus tapi hasilnya belum kunjung tiba? Rumus berbaginya cukup ditambah rumus istiqomah.
Saya haqul yakiiiin, orderan masuk tinggal tunggu waktu tuh.
Saya merasakannya sendiri. Ketika saya lebih banyak membantu mentee saya menerbitkan bukunya (dan saya ga minta tambahan biaya apa-apa dari mereka) , Alhamdulillah orderan semakin banyak masuk. Baik untuk training ataupun project menulis.
Begitupun saat diberikan amanah oleh ACT untuk menuliskan 35 buku kemanusiaan. Saya tidak menyangka, yang memberi referensi nama saya ke Pak Ahyudin (Presiden ACT) adalah salah satu peserta di training saya yang sekarang menjadi tim komunikasi di sana. Padahal ketika mengikuti training saya beberapa tahun yang lalu, dia masih mahasiswa.
Kadang berbagi adalah sebuah investasi yang berbuah manis dalam waktu lama. Dan saya bersyukur menjadi seorang Intuiting, jadi harta bukanlah prioritas utama (baca : chemistry) saya. Hehehe.
Dan sekarang saya juga memiliki program berbagi tips dan teknik menulis via Youtube. Video ini bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan gratis!
Doakan saya amanah agar setiap malam jumat bisa terus berbagi untuk teman-teman yang ingin menjadi penulis. Sampai sekarang sudah sampai 10 seri video saya unggah. Semua bertajuk “Malam Penyihir Aksara.”
Ini link nya > https://www.youtube.com/watch?v=nviuTLUZEWo&list=PLLBEJ1-cN6y4MbULBaDjo_TUh7AfFELBG%C2%A0
Ayo share juga pengalaman Berbagi teman-teman di box comment di bawah ini ya. Berbagi kisah juga termasuk berbagi. Dan berbagi ga pernah bikin RUGI!