Cerita Baru dalam Balutan Haru
23 tahun yang lalu, seorang anak lucu nan imut-imut dihadirkan ke Bumi oleh Allah lewat perantara seorang Ibu yang luar biasa. Dibesarkan di sebuah desa kecil di pelosok Banyumas sana tak membuat niatnya surut menggapai cita-cita. Cita-citanya dari dulu selalu sederhana, membuat Ibu dan Ayah nya bangga dan bahagia karena kehadirannya.
23 tahun pun berlalu. Lika-liku perjalanan hidup mengoper nya kesana dan kemari seperti putik bunga yang ringan, melayang, terbang. Hembusan takdir menghantarkannya di sebuah kota yang perlahan wajahnya mulai berubah menjadi lebih ramah. Jakarta.
Pemuda itu tak pernah lelah berusaha mewujudkan visi nya. Visi untuk membuat agama dan bangsa nya lebih baik. Membuang waktu yang tadinya untuk memaki dan mengutuk pemangku kebijakan, dan mulai menyalakan satu lilin agar apinya bisa ditularkan ke 7 juta lilin lainnya di Indonesia.
Dia tak pernah berniat untuk menjadikan hari jadinya sebagai sesuatu yang istimewa dan pantas dirayakan. Tapi dia ingin membuat tanggal ini sebagai sebuah penanda. Sebuah penanda yang bisa menularkan manfaat bagi kalian, pemuda bangsa.
Tercetuslah ide Piknik Inspirasi. Sebuah ajang berbagi. Berbagi tiga secara simple dan apa adanya. Berbagi ilmu, Berbagi kebahagiaan, Berbagi buku. Dia menggandeng saudara-saudara satu visinya di 7 heaven club dan Rumah Inspirasi. Saudara yang siap menyelaraskan impiannya. Bersama dan membuat karya.

Saat hari itu tiba, lebih dari 40an peserta hadir memenuhi sudut kecil di taman Monumen Nasional. Tak ada yang istimewa melainkan hamparan tikar, hijaunya rumput, dan rindangnya pepohonan. Ah, ilmu yang akan dibagikan pada pagi hari itu adalah tentang public speaking. Dia mendatangkan ahlinya langsung, yaitu Mba Ainun.

Pemuda itu boleh merencanakan, tapi akhirnya 7 heaven club yang menentukan. Di tengah acara, tiba-tiba ada suatu kejutan kecil menyelusup masuk tiba-tiba tanpa ada yang menduga. Sebuah kue bertuliskan “Happy Birthday Brili” menyeruak diluar semua duga. Lalu ada sebuah buku sederhana bercover merah yang juga ikut menguntit malu-malu. Onggokan tulisan tempel bertulis “23 Brili Agung Z.P “ menempel gagah di sampulnya.
Pemuda itu hanya mampu membuka tiga halaman pertama. Saat matanya mulai memanas, ia bisa menahan diri untuk tidak menumpahkannya di depan khalayak ramai disana. Dia bermaksud sok kuat rupanya. Manusia.

Guratan senyum bahagia, menempel elok di wajah peserta yang datang hari itu. Sampai akhir acara, semuanya masih memancarkan sinyal-sinyal kebahagiaan. Terutama saat mereka berbagi Nasi dan sembako ke Para Pahlawan kebersihan di taman monas. Pahlawan-pahlawan yang sering terlupakan keberadaanya oleh raga yang hanya bisa menikmati fasilitas monas.
Hari itu dengan cepatnya berganti. Saat pagi tiba, kejutan kecil belum berhenti disana. Ada email masuk yang ditunggangi 4 attachment lagu. Lagu-lagu yang dicover khusus oleh Partner in Crime pemuda itu. Siapa lagi kalo bukan managernya.
Tanpa menunda tempo, pemuda itu memutar lagu-lagu yang terekam disana. Ups, matanya terpaku pada sebuah sampul scrap book berwarna merah yang ia simpan kemarin. Dengan sedikit bergetar ia bernaikan diri buka lembar demi lembar buku itu. Kali ini, sendiri, saat fajar menghampiri, kelopak matanya tak mampu lagi menahan desakan hangatnya air yang tiba-tiba saling menyerobot untuk keluar dari peraduannya. Rupanya lagu-lagu rekaman itu pun ikut memberikan andil besar pada suara senggukan yang tercipta setelahnya. Suara penuh deru haru beriringan dengan syukur yang berbaur menjadi satu.

Mata yang membengkak hitam itu menjadi saksi akan begitu banyak cinta yang mengelilinginya. Begitupun dengan pipi yang basah seakan berteriak lantang bahwa pemuda itu takkan bisa hidup tanpa mereka semua yang begitu menyayanginya..
Pemuda itu adalah aku. Aku yang ingin memeluk kalian satu persatu. Aku yang ingin terus membasahi lidah ini dengan syukur karena Allah mempertemukan kita dalam ukhuwahNya. Dan Aku yang tak sanggup berkata lagi mengukirkan semuanya. Peluk dan terima kasih tak terhingga untuk sosok spesial luar biasa Vidya, Miskam, Evi, Yoana, Rangga, Tio, Apri, Pita, Bang Andy, Mas Hilal, Mas Teguh, Mas Dodo, Mba Suci, Mba Vietta, Mba Unik, Mas Pur, Mba Ria, Mba Fia, beserta semua nama yang telah menjadikanku yang biasa ini seakan istimewa..
9 comments
keep the good work brother!
Yes I WILL!
Keren…keep writing and keep inspiring young man – @milodinosaurus
Amiiiiinnn…
Never get old! 😀
jadi ikut brebes baca ini *puk-puk
*kasih tisu
Emang dasar orang feeling… Hehehe
ah tapi masih mewekan orang intuiting,,,, 😛
kasih novel melow, pasti tisu gulungan abis buat ngepel matanya 😛 …..syalallalalalla
Balutan haru. (^^)9
seddaap.
Seddaaappp pisan…