Tepian Hati

~Sebuah perjalanan seringkali akan membuat memori mu menari, jika kau tak lupa membawa serta hati ~

5

Dua minggu yang lalu, sebuah email masuk membuatku terjingkat dari kursi ku. Sebuah pemberitahuan tentang penunjukanku untuk memberikan sebuah training di Rumah Sakit untuk para dokter dan manajemen nya. Bukan dokter nya yang membuatku kaget, tapi lokasi Rumah Sakit nya. Rumah Sakit AW Syahranie Samarinda.

WOW! Kalo ga ada orang, mungkin aku sudah nari tor-tor saat itu juga di ruangan. Memang dari sekian pulau yang sudah pernah aku kunjungi, Kalimantan adalah salah satu yang belum terjamah. Dan memang materi yang akan kusampaikan disana adalah materi  Service Communication Skill. Cocok untuk Industri Jasa yang berhadapan langsung dengan customer.

Yang pertama aku lakukan, tentu saja menyiapkan materi training semaksimal mungkin. Dan setelah bersemedi 7 purnama dikamar, akhirnya materi nya mataang!

Whats Next? Hmm… cari pembaca yang berdomisili disana! Cuma pengen ketemu, sharing-sharing atau sekedar ngopi-ngopi lucu! Silaturahmi selalu menjadi menjadi pintu utama rezeki right?

Dari sekian banyak pembaca, ada dua pembaca yang cukup militan. Halaah… Thanks to Anindita dan Noriska yang sudah bersedia mengoordinir dan mempersiapkan segala sesuatu nya. Dari konfirmasi tempat, woro-woro di FB, dan lainnya. Terima kasih juga untuk mas Okto karena dia adalah dedengkotnya Komunitas Sukses Mulia yang juga mengondisikan ngopi-ngopi lucu ini menjadi kopdar KSM dadakan.

Materi training udah, acara silaturahmi udah.. Selanjutnya? Study dunia maya dulu tentang Samarinda. Dan! Baru tahu kalau ternyata Bandara terdekat dari Samarinda ada di balikpapan. Dan masih diperlukan sekitar 2-3 jam perjalanan darat dari balikpapan ke Samarinda. Udah gitu pake ditakut-takutin segala, perjalanan bisa sampe 12 jam kalo ada pohon tumbang. Belum lagi kalo dimakan macan di tengah jalan.

Ah, enyahkan pikiran-pikiran negatif! Lalu objek wisata apa yang bisa dijangkau di tengah kota, mengingat waktu disana sangat terbatas. Ada jembatan mahakam, Islamic Centre, dan hey,, ada tempat bernama Alaya disana. Hmmm.. lupakan, itu pasti persekutuan para Alay sedunia.

Garuda membawaku terbang pagi itu dari Jakarta menuju Bandara Sepinggan Balikpapan. Tengah hari pesawat sudah mendarat. Perbedaan waktu disana memang lebih cepat satu jam dibandingkan dengan Jakarta. Senin siang begitu mendaratkan kaki di Balikpapan aku langsung meluncur dengan Innova berwarna merah menuju Samarinda Ternyata diluar dugaanku, jalan penghubung disana sudah cukup ramai. Jadi udah ga perlu takut lagi bakal digodain macan.

Selama di Samarinda, aku stay di Hotel Mesra. Bukan, ini bukan hotel khusus pengantin baru ko. Hanya namanya saja yang sedikit melankolis. Kkabarnya sih ini hotel tertua di Samarinda. Dan satu-satunya yang mengusung konsep resort, bukan city hotel. Hawanya adem, saking adem nya kalo kamu habis stalking TL Gebetanmu dan menemukannya sedang bermesra ria dengan orang lain, begitu masuk hotel ini perasaanmu bisa tenang kembali.

1

Training nya baru dimulai hari selasa, jadi tujuan pertamaku di Samarinda adalah Islamic Ccentre dan berburu oleh-oleh. Sangat beruntung mempunyai sahabat-sahabat baru yang walaupun baru kenal di dunia maya, tapi rasanya sudah seperti teman lama..

Hari itu Dita bersedia menjadi guide dadakan. Destinasi pertama adalah Islamic Centre Samarinda. Dan ini adalah Islamic Centre Terbesar di ASIA TENGGARA! Ada satu menara setinggi (jika tidak salah) 12 lantai bernama Menara Asmaul Husna. Dari atas menara ini, seluruh kota Samarinda bisa terpantau dengan jelas. Bahkan sampai Samarinda sebrang. Megah, Gagah, dan pasti mebuat Terperangah!

3

Waktu menunjukan pukul 15.00 WITA dan belum ada kalori mampir ke lambung ku yang semakin meronta-ronta. Sama seperti hati, lambung jika terlalu lama kosong pun suatu saat akan berteriak minta diisi.

Wisata KULINER! Awalnya agak sedikit hopeless, karena sepanjang jalan yang kujumpai Restoran Padang, Gudeg Jogja, bahkan hingga dawet ayu Banjarnegara pun ada. Dan atas rekomendasi seorang teman, maka aku berburu Soto Banjar (Yang ini bukan Banjarnegara ya,,).  Dengan berdalih anak rumahan, bahkan Dita yang sejak lahir ada di Samarinda, tak tahu dimana yang menjual Soto Banjar K . Dengan modal bertanya-tanya akhirnya hajatku kesampaian untuk menikmati kuliner khas Kalimantan ini.

Setelah perut sudah berhenti bergejolak, saatnya menguras ATM (Horangkayaaah) untuk menukarnya dengan titipan-titipan dari Mamah dan Bapak dirumah. Ada Sarung, gelang giok, dan kain tenun khas Samarinda.

Ah, aku lupa ada kuku macan yang harus dibeli. Bukan, ini bukan kuku yang selalu datang bertiga sambil joget-joget kibas rambut. Tapi kuku macan adalah semacam krupuk atau sering disebut Amplang.

Hari selasa pun tiba, tugas negara harus diselesaikan segera. Berdiri dihadapan para dokter dan kepala bagian di RS AWS Samarinda untuk memberikan materi Service Communication adalah satu kebahagiaan tersendiri. Membayangkan setelah training ini, mereka akan melayani masyarakat dengan teknik komunikasi yang tulus dan bersahabat. Alhamdulillah, training selesai tepat waktu sore itu dengan meninggalkan senyuman puas dan gembira terukir di wajah peserta. Peringatan terakhir mereka kepadaku adalah :

“Mas, kalau sudah meminum air dari sungai Mahakam, nanti pasti akan balik lagi.”

2

Ups! Ini bahaya kalo jomblo sedunia pada tahu. Bisa-bisa nanti semua gebetan diminumin air sungai Mahakam agar kalo mereka berpindah ke lain hati ujung-ujung nya pasti kan kembali.. Aiih..

Selesai mengemban tugas Negara, dan malam ini adalah saatnya Quality time dengan JBMJ ers dan MTBM ers. Sempat berkomunikasi dengan Noris.

“Kira-kira nanti berapa orang yang datang ya Noris?”

“Sedikit mas.. maaf banget. Soalnya waktunya Cuma seminggu buat woro-woro di FB sama Twitter..”

Akupun memang tidak memprioritaskan kuantitas berapa yang akan datang. Tapi lebih mentingin quality time yang bisa tercipta. Pikirku hanya sekitar 5-8 orang.

“Emang berapa Noris?”

“Yang konfirm sih 15 orang..”

“What? Itu mah banyak atuh..”

Oke, jika ditambah KSM Samarinda total kurang lebih ada 20 orang yang akan datang. Ini keren…

Ba’da maghrib pun tiba.. Dan 15 peserta pertama yang hadir adalah wanita.. Krik krik krik…

Baru setengah jam kemudian rombongan laki-laki dari KSM datang. Acara pun kumulai, dan selalu! Peraturan pertama jika sedang kopdar denganku adalah :

“Semua gadget dan hp dikumpulkan jadi satu di tengah. Siapapun yang mengambil hp tersebut sebelum acara selesai, maka dia wajib mentraktir semua makanan peserta kopdar.”

4

Diskusinya malam itu seru! Mulai bahas tentang passion, pengenalan KSM, teknik nulis buku, cita-cita,jodoh, Masalah dengan orang tua, Jodoh, sampai ke Isu kepunahan Pesut yang punah karena kelamaan jomblo.

Waktu menunjukan pukul 11 malam dan Mas Okto dengan semena-mena menggeretku untuk makan nasi kuning ikan haruan. Dan akupun hanya bisa menatap nanar perut yang didzalimi malam itu. Malam terakhir di Kota Tepian Mahakam begitu hangat. Begitu bersahabat, hingga tanpa sadar hati ini sudah terjerat.

Pagi terakhir di Samarinda, kejutan kembali datang melanda. Noris, datang membawakan buah tangan. Selanjutnya datang pula mas Novi dan Dita mengangsurkan oleh-oleh khas Samarinda lainnya.. Ah,,, this is sweet!

Aku banyak belajar disini. Tentang persahabatan, keteguhan hati, prinsip, Kasih sayang seorang Ibu, juga tentang makna keikhlasan..

Dan waktu lah yang memaksaku untuk kembali ke Jakarta. Ibu kota dengan segala tawaran janji-janji manisnya. Didalam taksi bandara berlabel ‘burung perak’ tiba-tiba ada sebuah perasaan yang tak pernah aku sukai kehadirannya. Semacam ada sesuatu yang terpaksa direnggut dari dalam dada.

Rasa kehilangan. Samarinda memang tidak se istimewa belitung. Samarinda macet, jalanan berlubang, dan genangan air setia menghiasainya. Namun justru perasaan kehilangan ini hadir disana.

Ternyata bukan keindahan suatu tempat yang membuat kita merasa kehilangan saat harus berpisah. Namun pengalaman serta kehangatanlah yang akan meninggalkan jejak begitu dalam. Tidak hanya di memori, namun meresap hingga hati. Entah, apakah alam mengetahui apa yang sedang kurasa di dada, hingga langit mengirimkan gerimisnya dengan tiba-tiba.

CEO Inspirator Academy, penulis 6 buku, co-writer 17 buku artis, pengusaha, dan trainer.

Belajar Bisnis Dari Drakor Seru Abis

Sebagai penulis, melahap film dari berbagai genre adalah kebutuhan bagi saya. Membanjiri pikiran dengan ide ide baru, pembelajaran dan inspirasi dengan cara yang menyenangkan. Jadi itulah kenapa saya ga fanatik terhadap satu jenis genre film….

Transformasi Radikal Qyta Trans

Pandemi Covid 19 keras menghantam banyak lini. Wabah tentunya menyerang sisi kesehatan, namun ada sisi lain yang juga terhantam tidak kalah telak. Apalagi jika bukan sisi ekonomi. Semua pelaku usaha, mulai dari level kakap sampai…

Review Film Ghost Writer

    Ghost writer yang mereview film ghost writer. Akhirnya, setelah sekian lama bisa nge blog lagi. Dan, kali ini edisi khusus karena saya akan me review sebuah film. Karena biasanya untuk blog ini, review…

Cerita Dari Dirigen Oli Bekas

Cerita Dari Dirigen Oli Bekas Beberapa hari yang lalu mungkin teman-teman tahu bahwa saya menginisiasi donasi untuk membantu seorang anak bernama Latif. Sebuah video viral di social media memperlihatkan dia sedang dipaksa menyiram oli bekas…

Kios Untuk Ayah

Apakah benar hidup bermula di usia 40 tahun? Banyak sekali yang berkata kepada saya demikian. Bisa jadi ada benarnya, bisa jadi tidak berlaku bagi sebagian besar orang. Coba lihat sekeliling kita saat ini, apakah saudara…

8 comments

    Waah..bener” menakjubkan..

    Slalu ad kisah dr perjalananmu Brili..

    Semoga semakin menginspirasi:)

    Ass wr wb.

    Hahaha… Selalu saja orang yg ga pernah ke Kalimantan punya pikiran akan pergi ke hutan.

    Samarinda kota tepian, jadi rindu sama keluarga disana!

Leave a Reply to senyumnengmia Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *