3 Rumus Editing Dasar Ini, Akan Membuat Tulisanmu Nikmat Dibaca
Sejak saya menasbihkan (halah) diri saya menjadi mentor menulis buku, ada resiko yang tentu saja mengikuti. Setiap hari terhitung dari tahun lalu saya harus membaca satu per satu tulisan mentee saya. Per hari saya bisa membaca sekitar 30-60 tulisan sebanyak dua halaman A4.
Dari tulisan yang udah rapi jali sampai yang masih mbelgedes pun harus saya baca dan kasih feedback. Dari kebiasaan yang berulang-ulang ini akhrnya saya menemukan sebuah pola. Bukan editing yang rumit, namun sebuah 3 langkah untuk menyulap tulisanmu menjadi lebih manusiawi. Layak dibaca manusia.
Perhatikan screenshot tulisan di atas. Saya sedang tidak bercanda ketika berkata bahwa masih banyak mentee saya yang mengirimkan tulisan macam itu. Benar bahwa tulisan itu membuat mata saya bernanah, tapi tanggung jawab saya membuat penulisnya menyelesaikan bukunya mengalahkan deritanya (halah part 2).
So, agar teman-teman bisa terhindar dari wabah menulis berantakan seperti itu, saya akan kasih rumus editing sederhananya.
Dan prinsip yang harus diingat adalah JANGAN PERNAH MENGEDIT KETIKA SEDANG MENULIS. Editlah ketika sudah selesai menulis.
This is it!
RUMUS 1 : ANGKA PSIKOLOGIS JUMLAH KATA DALAM SATU KALIMAT MAKSIMAL ADALAH 10 KATA.
Jadi mulai sekarang, kamu harus memasang alarm dalam pikiran kamu saat menulis. Apakah sudah 10 kata dalam kalimat? Nah, kalo sudah 10 kalimat, berarti kamu udah ada dalam lampu merah untuk memotong kalimat tersebut.
Lantas apakah tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu kalimat? Tentu saja boleh. Ingat, 10 kata adalah angka psikologis dimana sebuah kalimat masih enak dibaca dan dimengerti. Cek di setiap kata ke 10, lalu potong.
RUMUS 2 : ANGKA PSIKOLOGIS JUMLAH KALIMAT DALAM SATU PARAGRAF MAKSIMAL ADALAH 5 KALIMAT.
Sekarang cek lagi susunan paragrafmu, apakah sudah melebihi dari 5 kalimat? Jika memang sudah, pertimbangkan dengan matang untuk jump in ke paragraf selanjutnya. Sudah mulai memikirkan untuk membuat paragraf baru. Jangan sampai paragrafmu tidak habis-habis hingga 10 halaman.
Uuuurghh… Kamu mau nulis apa mau membunuh pembacamu perlahan?
RUMUS 3 : HINDARI MENULISKAN SINGKATAN-SINGKATAN YANG TIDAK PERLU DALAM TULISANMU.
Rumus ini akan sangat menolongmu, untuk terhindar dari dua masalah pelik dunia ini.
- Menjadi Alay.
- Dikutuk pembaca karena menyusahkan mereka.
Contoh kata yang paling banyak disingkat misalnya :
Gue : Gw , W
Nggak : Gak, Gug, Ga, G
Dengan : dgn
Dan yang paling kasus adalah imbuhan “nya” menjadi “x”.
Apanya : apax , Tanya : Tax , Semangatnya : semangatx .
Entah darimana anak-anak zaman sekarang mendapatkan ilham seperti itu. Mungkin jika J.S Badudu masih hidup, dia akan menjadi orang paling menderita saat ini.
Nah, itu 3 rumus dasar yang bisa mulai kamu praktekan. Ini rumus paling dasar. Tentu saja, ilmu editing masih sangat luas cakupannya. Tapi di awal, dengan mempraktekkan 3 rumus ini saya yakin tulisanmu akan jauh lebih manusiawi.
Selamat mencoba!
23 comments
Screenshot-nya ngeri.
Ngeri ngeri sheddaaappp
Kata2mu pantastis mas.. tulisannya harus manusiawi.. ngga boleh bikin pembaca bernanah-nanah.. duh..
Terima kasih atas ilmunya Mas Brili….Mantaaaaps
Sama sama mba Nurma
Waaahhh dapet ilmu lagi dari Mas Brili. Jazakallah.
Kata “mblegedes” nya itu bikin ngakak 😀
Kaya ngerti artine bae..
Ngerti donggssss… 😛
Ilmu lagi…
Terimakasih kak
Sama sama Eva
Catet….
Topp
Ditunggu rumus berikutnya
Yah… Saya scroll kebawah terus. Nyari hasil editan tulisan amburadul tadi. Scroool,eh ternyata nggak ada 😀
Maturr nuwun mentor..moga bisa mmbuat tulisan sya lebih termanusiakan setelah ini..
Ilmu baru alhamdulillah
Cakeeepp
Izin sedot ilmunya mas brili 😀
Ngakak pas baca “nya” ganti “x”. Pernah ngalamin baca koment di group wa. Setiap lihat “x” galau ngartiin maksudnya
waah ini koreksiku hehehe, okeeee setelah baca beberapa postingan di blog ini, semoga tulisanku semakin ‘bener’ semangat!!
Terimakasih ilmunya Mas Brili
Semangat YANNI!
Alhamdulillah bisa menjadi wacana dan inspirasi saya belajar menulis yang enak dibaca.
Alhamdulillah… Tulung sebarna kang,,
Men tambah akeh sing ulih manfaate
Assalamualaikum, kalo pengen tulisan saya dibaca dan dikomentari oleh mas brili, gimana caranya ya?
Wah dunia kita muter2 disini aja ya.
Ketemu lagi sama kak Brili.
Tau kak Brili pas kita di Kelas Inspirasi Palembang. Udah pindah Jakarta, Pengen belajar nulis gak sempat (Sok Sibuk). Ehh sekarang lagi Belajar sama Mas Rezky ketemu refrensinya kak Brili… Keren dah…