Buat Kamu Yang Ingin Jadi Ghostwriter, Curhatan Ini Bisa Membantumu
Mungkin kamu sudah paham apa itu writer. Ya, writer adalah sejenis mahluk yang sangat berpotensi menjadi menantu idaman. Kalo nulis buku aja bisa, apalagi nulis hari-harimu dengan kebahagiaan? #Eaaa
Tapi banyak yang masih awam dan ga paham apa itu ghostwriter. Apalagi buat saudara-saudaraku yang masih awam di Purwokerto sana.
“Mas, kerjanya apa?”
“Ghostwriter bude..”
“Hah? Dispenser?”
“Err… Ghostwriter..”
“Oh yang suka nangkep-nangkep hantu kayak di film ya?”
“Itu ghostbuster bude..”
Biasanya untuk menghindari situasi awkward kayak gini, aku memilih untuk pura-pura mati.
Nah, di sini aku akan mencoba menjelaskan dengan bahasa ala-ala BriliAgung tentang apa itu ghostwriter.
Pada dasarnya profesi ini sama dengan profesional penyedia jasa lainnya. Seperti dokter, pengacara, notaris, arsitek dll. Kami dibayar profesional untuk jasa yang kami berikan kepada klien.
Dan jasa yang seorang ghostwriter berikan adalah jasa menulis buku. Contoh ilustrasinya seperti ini.
Klien : Coy, ane bentar lagi mau nyalon jadi Bupati nih. Daripada ane keluarin duit ratusan juta buat iklan, ane kepikiran buat bikin buku aja. Ente bisa bantuin ga?
Aku : Bisa donk juragan..
Klien : Tapi ane ga bisa nulis, Cuma bisa ngomong doank. Dan waktu ane kan abis di jalanan buat kampanye. Gimana tuh?
Aku : Tenang aja gan, agan tinggal cerita aja, terus nanti aku rekam. Nah dari hasil rekaman itu nanti kita susun jadi buku.
Klien : Gitu doank?
Aku : Tentunya tar ada riset dulu dari tim. Biar materi bukunya lebih tajem dan kaya gan..
Klien : Terus nanti kalo gitu penulisnya sape?
Aku : Penulisnya atas nama juragan. Namanya aja ghost gan. Kita kan ga keliatan.
Klien : Cocok dah kalo gitu. Deal!
*kemudian salaman
Nah, gampangnya seperti itu. Jadi kami menuliskan buku seseorang dari 0 sampai jadi dan diterbitkan hingga dijual di toko buku. Dan sepenuhnya nama kami ada di belakang layar. Ibarat kata kami makelele untuk zidane, barney taupin untuk elton john, atau alfred untuk batman.
Mastiin klien mendapatkan sorot lampu dan panggungnya, sementara kami memastikan panggung dan lampunya sudah siap.
Apa bedanya ghostwriter dengan co writer ?
Bedanya adalah jika ghostwriter bener-bener menghilang, co-writer memiliki hak namanya dicantumkan di bagian cover buku. Sebagai penulis pendamping. Secara kerjaan sih sama aja.
Kalo gitu enakan jadi co-writer donk?
Dalam beberapa hal memang iya, tapi dari segi “harga” , ghostwriter biasanya minta dua kali lipat dibanding co-writer.
Di Indonesia, skill ini masih langka. Namun permintaannya terus meningkat. Itulah kenapa fee seorang ghostwriter per project bisa berkisar antara harga satu sepeda motor baru hingga satu mobil baru. Semua tergantung portofolio dan kompetensi ghostwriternya.
Enaknya jadi ghostwriter :
- Bisa jalan-jalan gratis. Klien yang ada di berbagai kota pastinya dengan sukarela membiayai semua perjalanan kita untuk mencari data di tempat tinggalnya.
- Kantornya bisa dimana aja, yang penting ada laptop dan colokan.
- Pengetahuanmu tentang berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan meningkat drastis. Ya bisa kamu bayangkan, untuk setiap topik yang kamu tulis minimal kamu harus melahap habis 10 buku terkait topik tersebut.
- Kamu bisa sangat dekat orang nomer satu di daerah atau institusi tertentu. Pastinya klien yang pake jasa ghostwriter bukan klien sembarangan. Mereka punya budget untuk itu, artinya udah ga bingung lagi besok mau makan apa. Dan kesempatan ini merupakan kemewahan yang ga bisa didapat semua orang.
- Bisa belajar langsung dari pakarnya gratis. Klien pasti punya kisah hidup dan ilmu yang selama ini mengendap di kepalanya. Dan kita menjadi orang yang memiliki kebebasan buat gali itu sampai tuntas.
- Dapat fasilitas dari klien. Aku pernah dapat fasilitas jalan-jalan, snorkeling, ke sebuah pulau milik klien, pizza gratis kapanpun mau diambil, hingga facial gratis.
- Seneng setiap kali ke toko buku. Karena kita bisa ngeliat tulisan kita dibaca orang.
- Bisa buka pintu rejeki buat orang lain. Karena kalo ada yang kasih referensi kenalan yang berminat dituliskan bukunya, aku selalu kasih 10% fee buat orang tersebut.
Ga enaknya :
- Menggendut. Ini berlaku buatku.
- Ga cocok untuk orang-orang yang ga terbiasa bekerja dengan deadline.
- Buat orang yang narsis, kerjaan ini sama sekali ga ada seksi-seksinya, suer. Karena kerjanya di belakang layar.
- Ga cocok juga buat orang yang daya imajinasinya cetek. Karena banyak klien yang hanya memberi clue satu kalimat, namun kita harus mengembangkannya menjadi satu buku.
- Sering dianggap alien, karena masih banyak yang asing sama profesi ini.
Nah, itu apa yang bisa kukenalin tentang profesi ghostwriter.
Kalo pengen dighostwriterin gratis gimana? Jangan panggil aku Brili Agung kalo ga bisa kasih solusi. Langsung hubungi aja hotline ku di +62 856-9716-0950 kalo mau tanya-tanya seputar ghostwriting.
7 comments
superr.
Superrrrmen!
Cakeeppp. Bisa diasah ni kemampuan ane jadi ghostwriter. Makasih bg brili 😀
Kalau jadi ghostwriter, nggak bisa narsis dan ngaku-ngaku itu tulisan kita?
Ga boleh…
Ada kode etiknya.
pengin belajar juga..tapi setiap mau nglangkah hal bru pasti ga yakin sama diri sendiri
Tertarik bang gimana caranya ikut JD ghostwriter? 😀